Rayakan 100 Tahun, ITB Gelar Konferensi Internasional Tentang Pengurangan Risiko Bencana

 Rayakan 100 Tahun, ITB Gelar Konferensi Internasional Tentang Pengurangan Risiko Bencana

Mangupura – baliprawara.com
Tahun 2020, Institut Teknologi Bandung (ITB) merayakan 100 tahun sebagai Pendidikan Teknis Tinggi Pertama di Indonesia. Dalam rangka peringatan 100 tahun, ITB menggelar konferensi Internasional, di Nusa Dua yang dibuka, Senin (13/1/2020).

Conference The 4th ITB Centennial International Conference On Disaster Management (ICO4 P100) – The 9th International Conference On Building Resilience – ICBR09 yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian untuk Mitigasi Bencana ITB (RCDM-ITB). Dengan mengambil tema “Investasikan Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim untuk Membangun Kota yang Tangguh”, konferensi ini akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 13 – 15 Januari 2020, di Westin Hotel.

See also  Gempabumi Tektonik M7,4 di Laut Jawa Utara Lombok, Dirasakan Cukup Keras di Bali

Konferensi ini mengundang pembicara utama dan pembicara terkemuka baik dari lembaga-lembaga nasional dan internasional. Seperti Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Nasional, Dr. Suharso Monoarfa, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letnan Jenderal Doni Monardo, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Prof. Dwikorita Karnawati, dan pakar bencana dari sejumlah Universitas. Yakni Universitas Huddersfield (Inggris), Universitas Pittsburgh (AS), Universitas Calgary (Kanada), Universitas Teknologi Kochi (Jepang).

Kepala Bappenas RI Dr. Suharso Manoarfa mengatakan, dalam rangka perayaam 100 tahun ini, pihaknya menyambut baik karena permasalahan kebencanaa dibahas secara internasional. Pihaknya berharap ada hal-hal yang baru yang bisa didapat untuk dimanfaatkan. “Yang paling penting lebih awal kita sosialisasikan dan mengajarkan sejak dini ditingkat sekolah kepada generasi muda dan sudah saya usulkan untuk masuk dikurikulum pendidikan tentang bencana alam,” katanya usap membuka konferensi.

See also  Sejak Tahun 2019, 380 kali Gangguan Pasokan Listrik Akibat Layang-layang

Konferensi internasional ini dihadiri sekitar 200 orang dari 16 Negara seperti Indonesia, Sri Lanka, Filipina, Selandia Baru, Australia Inggris, Jepang, AS, Belgia, Bulgaria, Finlandia, Prancis, German, Italia, Malaysia, China. (praw)

See also  Cedera Akibat Tergelincir di Diamond Beach, WNA India Dievakuasi Tim SAR Gabungan

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *